Bila WhatsApp Kita Diretas dan Tindakan Pencegahannya

Arman Wu
4 min readJan 22, 2021

Belakangan ini semakin sering saya mendengar akun WhatsApp atau WA seseorang diretas alias diambil alih oleh orang tak dikenal. Sang peretas atau cracker tidak hanya mengambil alih akun WA sang korban, namun yang berbahaya adalah akun tersebut mengirimkan pesan tak bertanggungjawab kepada kontak-kontak yang dimiliki oleh akun korban. Yang paling sering terjadi adalah si peretas berpura-pura meminjam sejumlah uang kepada teman-teman si korban. Tentunya hal tersebut sangat merugikan bila sampai teman si korban benar-benar mengirimkan uang via transfer kepada si peretas. Selain itu dapat merugikan nama baik si pemilik akun yang asli alias sang korban.

Photo by Dimitri Karastelev on Unsplash

Cara mengenali akun WhatsApp kita yang sudah diretas orang sebenarnya relatif mudah, namun seringkali kita tidak sadar. Biasanya bila sang peretas sudah berhasil mengambil alih akun kita maka kita tidak dapat mengakses akun WA kita. Bila sang peretas sudah beraksi lebih jauh — seperti meminta uang kepada teman dan keluarga kita — biasanya kita dapat mengetahuinya dari kehebohan yang terjadi di lingkungan teman dan keluarga kita.

Saat kita menyadari bahwa akun kita sudah diretas, sebaiknya kita cepat-cepat mengambil langkah untuk mengamankan akun kita sebelum dipergunakan lebih jauh secara tidak bertanggungjawab.

Cara Pemulihan Akun

Buatlah Pengumuman

Segera buat pengumuman di media sosial dan grup WA yang menginformasikan bahwa akun kita telah diretas dan berhati-hati bila ada yang mengontak atas nama kita. Untuk membuat pengumuman di grup WA sebaiknya meminta bantuan teman dan keluarga karena anda sudah kehilangan akses untuk itu. Hal ini tentunya tidak mengembalikan akun anda. Hehehe. Ini adalah tindakan untuk menghindari adanya korban akibat perbuatan tidak bertanggungjawab dari si peretas. Semakin banyak teman dan keluarga yang tahu maka akan semakin aman.

Install Ulang Aplikasi WhatsApp pada Perangkat Anda

Segera hapus aplikasi WhatsApp di perangkat kita, kemudian install kembali aplikasi WhatsApp tersebut. Setelah itu masuklah ke aplikasi WhatsApp tersebut, maka saat itu WA akan meminta verifikasi yang dikirimkan ke nomor handphone kita. Tentunya saat ini perangkat kita masih dalam kendali kita. Segera lakukan verifikasi tersebut, bila verifikasi ini berhasil maka kita sudah berhasil mengambil alih kembali akun WhatsApp kita.

Langkah ini seringkali terlambat karena biasanya si peretas sudah mengantisipasi hal ini, namun tidak ada salahnya dicoba. Barangkali saja si peretas kebetulan ceroboh atau ilmu dan pengalamannya belum terlalu tinggi. Hehehe.

Laporkan Kepada Pihak WhatsApp

Kita dapat menghubungi pihak WhatsApp via email untuk melaporkan kejadian yang menimpa kita. Email dapat dikirimkan ke alamat support@whatsapp.com. Dalam email tersebut kita harus menjelaskan kronologi kejadiannya, termasuk waktu dan kemungkinan bagaiman akun kita bisa diretas. Misalnya, apakah sebelumnya kita pernah memberikan kode OTP kepada orang lain, ataukah ada SMS yang mencurigakan berisi link atau permintaan data pribadi, dan lain-lain. Semakin jelas penjelasan kita, maka pihak WhatsApp akan dapat lebih mudah dan cepat menanganinya. Sebagai catatan, kita harus menulisnya dalam Bahasa Inggris.

Langkah Antisipasi

WhatsApp merupakan aplikasi chat messenger yang berbasis internet. Terkait dengan tips sederhana penggunaan internet yang aman, silakan melihat tulisan saya yang berjudul Berselancar di Internet dengan Aman.

Sumber: https://faq.whatsapp.com/general/account-and-profile/stolen-accounts/

Pihak WhatsApp sendiri memberikan beberapa tips agar kita terhindar dari peretasan.

Tidak Memberikan Kode OTP kepada Siapapun

Kode OTP atau one time password adalah kode keamanan untuk memverifikasi akun kita. Secara sederhana ini adalah sarana untuk memverifikasi bahwa kita adalah pemilik akun yang asli. Kode ini biasanya muncul saat kita melakukan install ulang atau berpindah perangkat. Berhati-hatilah bila kita tiba-tiba mendapat kode OTP ini secara tiba-tiba. Jangan membagikannya kepada siapapun.

Aktifkan Two-step Verification

Fitur ini berbeda dengan OTP, bila OTP adalah kode yang diberikan secara acak dan berbeda-beda maka fitur Two-step Verification ini merupakan kode yang kita buat untuk menjaga keamanan akun kita. Pikirkan baik-baik 6 angka yang tidak bisa ditebak orang lain namun dapat kita ingat. Kemudian aktifkan fitur ini dengan langkah sebagai berikut:

  1. Buka Setelan WhatsApp.
  2. Ketuk Akun > Verifikasi dua langkah > Aktifkan.
  3. Masukkan PIN 6 digit lalu konfirmasi.
  4. Berikan alamat email yang dapat diakses atau ketuk Lewati jika tidak ingin menambahkan alamat email. Sebagai catatan, akan lebih aman jika kita menambahkan alamat email. Namun pastikan email kita juga aman. Hehehe. Terkait keamanan email akan saya bahas di tulisan lain.
  5. Ketuk Lanjut.
  6. Konfirmasikan alamat email, lalu ketuk SIMPAN atau Selesai.

Jangan Membagikan Data dan Informasi Pribadi Sembarangan

Para peretas biasanya dapat mengetahui siapa kita dan mengetahui celah kelemahan kita dari data-data pribadi kita yang bocor. Para peretas biasanya mempelajari terlebih dahulu data-data calon korban untuk mengetahui cara yang tepat meretas akun kita. Sehingga ada baiknya bila kita tidak sembarangan menyebarkan informasi pribadi kita, terutama di dunia internet.

Hati-hati Terhadap Panggilan atau Pesan dari Orang Tak Dikenal

Salah satu cara memancing kita memberikan kode OTP atau informasi pribadi kita adalah melalui panggilan atau pesan. Pesan dapat berupa tautan atau gambar, karena itu berhati-hatilah bila kita mendapatkan pesan atau panggilan dari orang tak dikenal. Jangan langsung menjawab atau melakukan klik terhadap pesan yang diberikan oleh orang tersebut. Sebaiknya pastikan dulu identitas dan maksud orang tersebut.

Demikianlah kira-kira sedikit gambaran hal-hal yang sebaiknya kita lakukan bila akun WhatsApp kita diretas dan cara antisipasinya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Saya memang bukanlah seorang pakar Teknologi Informasi ataupun Keamanan Siber, namun kebetulan saya menyukai keduanya. Saya menulis artikel ini setelah membaca dari berbagai sumber yang saya anggap valid, terutama dari situs WhatsApp-nya langsung. Terima kasih telah membaca tulisan ini :)

--

--