Berkenalan dengan GNU/Linux

Arman Wu
3 min readJan 19, 2021

Bayangkanlah saat ini kita sedang berada di depan sebuah komputer, entah itu sebuah desktop atau laptop. Kemudian kita menyalakan komputer tersebut karena kita ingin melakukan beberapa aktivitas dengan komputer tersebut, katakanlah kita perlu membuat sebuah dokumen sambil bercengkrama bersama Mbah Gugel yang selalu siap sedia menjawab segala keingintahuan kita. Ketika komputer mulai menyala, apa yang biasa kita tunggu?

Photo by Ilyuza Mingazova on Unsplash

Tampilan layar komputer di hadapan kita sudah berubah, yang tadinya gelap gulita tiba-tiba menjadi sebuah gambar cantik dengan garis hitam atau putih di bagian bawah yang dihiasi sebuah logo berbentuk jendela dan angka yang menunjukkan waktu saat ini. Kita pun mulai menggerakkan cursor dengan mouse atau touchpad ke arah sebuah icon bulat warna-warni. Tak lama berselang, Mbah Gugel pun muncul dan siap menjawab segala keingintahuan kita. Kita pun asik berselancar menyelami berbagai informasi yang disuguhkan Mbah Gugel.

Tidak hanya asik dengan Mbah Gugel, kita pun membuka sebuah aplikasi untuk membuat dokumen. Kita pun kemudian sibuk mengetik sambil sesekali kembali kepada Mbah Gugel untuk mencari gambar untuk disematkan ke dalam dokumen yang sedang kita kerjakan.

Seberapa sering kita beraktivitas seperti itu? Saya pribadi sangat sering sekali, apalagi saya adalah penyuka komputer. Setiap hari saya akan duduk berjam-jam di depan komputer. Saat beraktivitas seperti tadi, tampilan apakah yang muncul di layar komputer kita? Microsoft Windows.

Untuk beraktivitas menggunakan komputer, kita memerlukan sebuah OS atau operating system. Microsoft Windows merupakan OS yang paling umum dan paling banyak digunakan. Bahkan mungkin banyak orang mengetahui Windows sebagai satu-satunya OS yang ada di muka bumi ini. Mungkin ditambah MacOS yang hanya ekslusif ada di produk berlogo apel. Kebanyakan orang akan kebingungan ketika menyalakan komputer dan tidak muncul OS Windows di hadapan mereka.

Sebenarnya selain Windows dan MacOS, masih ada beberapa OS lainnya yang mungkin kurang populer. Ada satu OS yang belakangan ini mulai saya sukai. Sebenarnya OS ini sudah pernah saya coba ketika di awal tahun 2000an, namun saat itu hanya sekilas dan saya tidak begitu tertarik. Beberapa tahun lalu saya mulai kembali melirik OS tersebut yang bernama GNU/Linux — kita sebut saja dengan Linux supaya mudah.

Tampilan OS Linux yang saya gunakan

Salah satu yang membuat saya tertarik dengan Linux adalah karena bisa kita dapatkan secara gratis, berbeda dengan Windows yang harus kita bayar untuk dapat memiliki dan menggunakannya atau MacOS yang baru bisa kita miliki bila kita membeli produk Apple yang harganya tidaklah murah. Selain itu OS Linux memiliki varian sistem dan tampilan yang bahkan dapat kita oprek sendiri. Ketika berbicara soal OS Linux, kita tidak hanya terpaku pada satu jenis OS saja. OS Linux dikembangkan oleh berbagai organisasi dan komunitas sehingga banyak sekali ragamnya, ada yang dibuat menyerupai Windows, ada yang menyerupai MacOS, bahkan ada yang dibuat berbeda sekali dari Windows maupun MacOS.

Selain OS Linux yang bisa kita dapatkan secara gratis, begitu pula aplikasi-aplikasi di dalamnya yang dapat kita install secara gratis pula. Aplikasi-aplikasi yang tersedia juga beragam, mulai dari aplikasi untuk kebutuhan mengetik, membuat tabel, membuat presentasi, menyunting gambar, membuat video, browsing, dan lain-lain. Harus diakui bahwa banyak aplikasi-aplikasi profesional yang tidak berjalan di OS Linux, seperti Adobe Photoshop, AutoCAD, Corel Draw, dll. Namun bagi saya pribadi, banyak penggunaan harian — bahkan beberapa pekerjaan — yang sudah saya alihkan dari Windows ke Linux. Banyak hal menarik yang bisa dieksplorasi di Linux yang mungkin akan saya ceritakan lain waktu.

Tertarik untuk mencobanya? Silakan berkenalan langsung dengan GNU/Linux :)

--

--